Konsep Permodelan Grafik
Elemen-Elemen Dasar Desain Grafik
Elemen-elemen desain sendiri terdiri atas 6 hal yaitu garis (line), bentuk (shape), tekstur (texture), ruang, ukuran, dan warna. Tak kenal, maka tak sayang. Yuk, kita bahas satu-satu biar lebih kenal biar nantinya jadi paham.
1. Garis (Line)
Garis adalah sebuah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tergambarlah sebuah garis dengan bentuk lengkung (curve) atau lurus (straight). Mampu membuat keteraturan, mengarahkan pandangan dan memberikan kesan bergerak serta memiliki karakter tertentu. Penggunaan garis dapat diaplikasikan dalam pembuatan grafik atau bagan.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah seperangkat garis yang ditempatkan berdekatan, memiliki diameter, tinggi dan lebar. Ini merupakan obyek 2 (dua) dimensi. Berdasarkan sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu huruf, simbol, dan bentuk nyata (form). Selain itu hal ini dapat digunakan sebagai perantara sebuah ide.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda. Tekstur dapat menambah dimensi dan kekayaan sebuah layout, menegaskan atau membawa ke dalam sebuah rasa/emosi tertentu.
4. Ruang
Ruang adalah jarak yang memisahkan antar sesuatu. Biasanya digunakan memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout. Ruang juga berfungsi sebagai tempat istirahat bagi mata. Dalam bentuk fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran
Ukuran adalah seberapa besar atau kecil sesuatu hal. Perbandingan ukuran satu bentuk terhadap bentuk lainnya. Dengan menggunakan elemen ini kamu dapat menciptakan kontras dan penekan (emphasis) pada obyek desain, sehingga orang akan tahu sisi menarik atau menonjol dari desain itu dan melihatnya terlebih dahulu.
6. Warna
Warna merupakan media paling akhir dalam komunikasi simbolik dan yang terpenting.Nyatanya, warna dibagi ke dalam dua section, warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK). Dengan warna si desainer dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau menarik perhatian serta menegaskan sesuatu. Agar tidak salah dalam menginterpretasi suatu maksud dalam desain kamu.
Skala Dalam Desain Grafik
Prinsip-prinsip desain yang perlu diterapkan yaitu keseimbangan, proposi, penekanan, irama, dan kesatuan. Kelima prinsip itu saling melengkapi satu sama lain yang bisa dimanfaatkan oleh desainer grafis dalam rangka menghasilkan karya desain yang bagus dan efektif. Di bawah ini merupakan prinsip-prinsip desain yang disertai dengan gambar dan penjelasan agar bisa lebih mudah dipahami.
1. Keseimbangan (balance)
Seperti halnya manusia yang membutuhkan keseimbangan hidup, keseimbangan juga diperlukan dalam karya desain grafis. Jika suatu desain tidak memenuhi prinsip keseimbangan maka akan terasa ada kejanggalan pada desain tersebut. Dalam desain grafis, keseimbangan berarti pembagian sama berat, baik secara visual maupun optis. Keseimbangan diperlukan agar tercipta desain yang komunikatif dan memenuhi rasa estetika yang mantab. Terdapat dua keseimbangan yaitu:
Keseimbangan formal (formal balance)
Keseimbangan yang dicapai dengan meletakkan elemen yang mempunyai bobot visual yang sama secara simetris. Misalnya unsur dengan bentuk dan ukuran yang sama diletakkan dengan jarak yang sama pula. Kesan yang dihasilkan dari keseimbangan formal yaitu resmi, konservatif, dan stabil.
Keseimbangan informal (informal balance)
Penempatan elemen desain yang bentuk, ukuran, dan jaraknya tidak sama namun terlihat seimbang. Keseimbangan formal atau asimetris menciptakan kesain tidak resmi, dinamis, dan variatif. Berbeda dengan keseimbangan formal yang cenderung terpusat ke tengah, melalui keseimbangan informal, audiens diajak untuk menjelajahi setiap elemen visual yang ada.
2. Penekanan (emphasis)
Dalam penyampaian pesan melalui desain, terdapat informasi yang perlu diutamakan atau lebih penting dibandingkan informasi lainnya. Untuk itu, diperlukan penekanan melalui unsur-unsur visual. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan penggunaan ukuran huruf yang lebih tebal, besar, warna yang mencolok atau kontras, ukuran gambar/ilustrasi yang besar, arah atau pergerakan bidang dan lainnya.
Istilah lain dari penekanan yaitu focal point atau center of interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual untuk menarik perhatian audiens. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu kontras, isolasi, dan penempatan objek. Satu hal yang harus diingat, penonjolan tidak diterapkan pada semua elemen visual yang ada, hanya elemen yang memuat informasi paling penting saja. Hal itu untuk menghindari kesan crowded karena semua elemen visual ditekankan.
3. Proporsi (proportion)
Proporsi adalah perbandingan dimensi atau distribusi bentuk yang merupakan hubungan dalam skala antara satu elemen dengan lainnya atau antara semua objek dengan salah satu bagiannya. Perbedaan proporsi dalam sebuah komposisi dapat menciptakan bobot dan kedalaman visual.
4. Irama (rhythm)
Irama merupakan pengulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang menciptakan pola atau tekstur pada desain. Irama dapat diciptakan dengan repetisi dan variasi. Repetisi adalah penyusunan unsur visual yang diulang-ulang secara konsisten. Sedangkan variasi pengulangan unsur visual yang disertai dengan perubahan ukuran, bentuk, posisi. Terdapat beberapa jenis irama yaitu:
Regular rhythm
Elemen visual yang disusun secara berulang dengan kesamaan bentuk, ukuran, dan jarak.
5. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan keteraturan tatanan antara satu elemen grafis dengan yang lainnya yang menciptakan keselarasan dan keserasian. Bidang atau bentuk yang sama membuat desain terlihat stabil dan menciptakan keserasian. Namun seringkali desain akan terlihat monoton apabila terlalu banyak kesamaan unsur grafis.
Desain akan terlihat lebih menarik, dinamis, dan tidak monoton ketika menampilkan adanya sedikit perubahan unsur-unsur grafis. Misalnya perubahan ukuran dan volume bidang, jenis huruf atau penambahan warna yang dapat menambah atau mengurangi berat objek. Dengan adanya perubahan kemiripan objek maka desain akan terlihat lebih bervariasi.
Ilusi dan manipulasi ruang grafik
Gambar yang dihasilkan mungkin memiliki sedikit kemiripan atau tidak ke foto (atau foto dalam kasus composite) dari mana ia berasal. Hari ini, manipulasi foto secara luas diterima sebagai bentuk seni.
Rasio matematis dan sistem proporsional dalam desain grafis
RATIO DESIGN
Rasio Emas adalah sesuatu yang harus diketahui setiap perancang. Kami menjelaskan apa itu dan bagaimana Anda bisa menggunakannya.
Ada rasio matematis yang umum ditemukan di alam yang dapat digunakan untuk menciptakan komposisi penampilan alami yang menyenangkan dalam karya desain Anda. Kami menyebutnya Golden Ratio, meski juga dikenal dengan Golden Mean, Golden Section, atau huruf Yunani phi. Entah Anda seorang ilustrator, direktur seni atau desainer grafis, ada baiknya mempertimbangkan Golden Ratio dalam proyek apa pun.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu, bagaimana Anda dapat menggunakannya, dan menunjukkan beberapa sumber yang bagus untuk mendapatkan inspirasi dan pembelajaran lebih lanjut ...
Apa itu Rasio Emas? Terkait erat dengan Urutan Fibonacci (yang mungkin Anda ingat dari pelajaran matematika sekolah Anda atau novel Dan Brown The Da Vinci Code), Golden Ratio menggambarkan hubungan simetris yang sempurna antara dua proporsi.
Kira-kira sama dengan rasio 1: 1.61, Rasio Emas dapat diilustrasikan dengan menggunakan Golden Rectangle: sebuah persegi panjang besar yang terdiri dari sebuah persegi (dengan sisi sama panjangnya dengan panjang terpendek dari persegi panjang) dan persegi panjang yang lebih kecil. Jika Anda menghapus kotak ini dari segi empat, Anda akan ditinggalkan dengan Kotak Rentang Segitiga yang lebih kecil. Ini bisa berlanjut tak terbatas, seperti angka Fibonacci - yang bekerja terbalik. (Menambahkan persegi sama dengan panjang sisi terpanjang dari persegi panjang membuat Anda semakin dekat ke Golden Rectangle dan Golden Ratio.)
Golden Ratio sedang digunakan
Dipercaya bahwa Golden Ratio telah digunakan setidaknya 4.000 tahun dalam seni dan desain manusia. Namun, mungkin lebih lama dari itu - beberapa orang berpendapat bahwa orang Mesir Kuno menggunakan prinsip untuk membangun piramida. Di masa yang lebih kontemporer, Golden Ratio dapat diamati dalam musik, seni, dan desain di sekitar Anda. Dengan menerapkan metodologi kerja yang sama, Anda dapat membawa kepekaan desain yang sama dengan karya Anda sendiri. Mari kita lihat beberapa contoh untuk menginspirasi Anda.
Arsitektur Yunani
Arsitektur Yunani kuno menggunakan Golden Ratio untuk menentukan dimensi hubungan yang menyenangkan antara lebar bangunan dan tinggi badannya, ukuran portico dan bahkan posisi kolom pendukung struktur.
Hasil akhirnya adalah bangunan yang terasa proporsional. Gerakan arsitektur neo-klasik juga menggunakan prinsip-prinsip ini.
Perjamuan Terakhir
Leonardo da Vinci, seperti banyak seniman lainnya sepanjang zaman, memanfaatkan Golden Ratio secara ekstensif untuk menciptakan komposisi yang menyenangkan. Dalam Perjamuan Terakhir, figur-figur disusun di bawah dua pertiga (bagian yang lebih besar dari dua bagian Rasio Emas), dan posisi Yesus diplot dengan sempurna dengan mengatur kotak emas di atas kanvas.
Alam
Ada juga banyak contoh Rasio Emas di alam - Anda dapat mengamatinya di sekitar Anda. Bunga, kerang laut, nanas dan bahkan sarang lebah semua menunjukkan rasio prinsip yang sama dalam makeup mereka.
Membuat Golden Rectangle cukup mudah, dan dimulai dengan kotak dasar. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat Golden Ratio Anda sendiri:
01. Draw a squareThis akan membentuk panjang 'sisi pendek' persegi panjang.
02. Bagilah alun-alunDivide persegi Anda setengah dengan garis vertikal, meninggalkan Anda dengan dua persegi panjang.
03. Buat garis diagonal
Dalam satu persegi panjang, buat garis dari satu sudut ke sudut yang berlawanan.
04.Putar baris ini sehingga tampak horizontal berdekatan dengan persegi panjang pertama.
05. Buat persegi panjang baru
Buat persegi panjang menggunakan garis horizontal baru dan persegi panjang asli sebagai pemandu.
Menggunakan Golden Ratio lebih sederhana dari perkiraan Anda. Ada beberapa trik cepat yang dapat Anda gunakan untuk memperkirakannya ke dalam tata letak Anda, atau Anda dapat merencanakan sedikit lebih banyak dan sepenuhnya merangkul konsep ini.
Cara cepat
Jika Anda pernah menemukan 'Rule of Thirds', Anda akan terbiasa dengan gagasan bahwa dengan membagi area menjadi tiga pertiga baik secara vertikal maupun horizontal, perpotongan garis akan memberikan focal point alami untuk bentuknya. Fotografer diajarkan untuk memposisikan subjek kunci mereka di salah satu jalur berpotongan ini untuk mendapatkan komposisi yang menyenangkan, dan prinsip yang sama dapat digunakan di tata letak halaman Anda, maket web, dan desain poster. Meskipun aturan pertiga dapat diterapkan pada bentuk apapun, jika Anda menerapkannya pada persegi panjang dengan proporsi kira-kira 1: 1.6, Anda menjadi sangat dekat dengan Golden Rectangle, yang membuat komposisi menjadi lebih menyenangkan bagi mata.
Implementasi penuh
Jika Anda ingin menerapkan Golden Ratio sepenuhnya dalam desain Anda, Anda dapat melakukannya dengan mudah dengan memastikan bahwa hubungan antara area konten dan sidebar Anda (dalam desain situs web, misalnya) mematuhi rasio 1: 1.61. Tidak apa-apa untuk mengatasinya naik atau turun satu atau dua titik untuk membuat angka bernilai dengan piksel atau poin - jadi jika Anda memiliki area konten 640px, sidebar 400px akan cocok dengan Golden Ratio. Cukup baik untuk bekerja, meski sebenarnya rasio 1: 1.6. Tentu saja, Anda juga dapat membagi wilayah konten dan sidebar dengan menggunakan rasio yang sama, dan hubungan antara header halaman web, area konten, footer dan navigasi juga dapat dirancang dengan menggunakan Rasio Emas dasar yang sama.
Berikut adalah beberapa alat untuk membantu Anda menggunakan Rasio Emas dalam desain Anda untuk membuat karya yang proporsional ...
Cukup baik untuk bekerja, meski sebenarnya rasio 1: 1.6.
GoldenRATIO adalah sebuah aplikasi yang menyediakan cara mudah untuk merancang situs web, antarmuka dan tata letak menurut Golden Ratio. Tersedia di Mac App Store seharga $ 2,99, aplikasi ini dilengkapi kalkulator built-in dengan umpan balik visual. Ini juga memiliki fitur 'favorit' yang menyimpan posisi dan pengaturan layar Anda untuk tugas yang berulang, dan mode 'Click-thru' yang berarti Anda dapat menggunakannya sebagai overlay di Photoshop dan masih mengerjakan kanvas.
02. Kalkulasi
Tipografi Rasio EmasKalkulator dari Pearsonified ini membantu Anda membuat tipografi yang sempurna untuk situs web Anda sesuai dengan prinsip Golden Ratio. Cukup masukkan ukuran font, lebar isi, atau keduanya ke dalam field pada website, dan klik Set my type! tombol. Jika Anda ingin mengoptimalkan karakter per baris, Anda dapat memasukkan nilai CPL opsional.
03. Phicalculator
Aplikasi gratis sederhana namun berguna ini tersedia untuk Mac dan PC. Berikan nomor dan itu akan menghitung jumlah yang sesuai dengan rasio emas.
04. Bagian Golden Atrise
Perangkat penggaris dan perangkat grid di layar ini menghemat semua yang Anda mainkan dengan perhitungan dan memungkinkan Anda merancang menggunakan proporsi bagian emas secara visual.Anda dapat melihat dan mengubah bentuk dan ukuran yang harmonis, saat berada dalam proses mengerjakan proyek Anda secara langsung. Biaya lisensi biasa $ 49, namun Anda dapat mendownload versi uji coba gratis yang bagus selama 30 hari.
Tutorial Rasio Emas Akhirnya, berikut adalah beberapa tutorial praktis untuk membantu Anda menggunakan Golden Ratio dalam desain Anda untuk menciptakan karya-karya yang proporsional ...
01. Desain grafis, ilustrasi dan seni
Dalam tutorial untuk Digital Arts ini, Roberto Marras menunjukkan bagaimana menggunakan bagian emas dalam karya seni Anda, untuk menciptakan karya-karya yang proporsional.
02. Desain web
Tutorial dari Tuts + ini menjelaskan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Rasio Emas ke proyek desain web Anda.
03. Lebih banyak desain webTutorial Majalah Smashing ini menjelaskan proporsi ilahi dan Aturan Thirds dan menjelaskan bagaimana Anda dapat menerapkan keduanya secara efektif ke tata letak web Anda. Beberapa titik awal yang baik dapat Anda bangun atau berkembang lebih jauh.
Tipografi Dalam Desain Grafik
Seni tipografi adalah sebutan bagi tipografi dalam desain grafis. Seni tipografi menitik beratkan pada pengaturan huruf sebagai elemen utama dalam desain yang ingin dibuat. James Craig membagi tipografi menjadi 5 kategori, antara lain:
1. Roman
Huruf di keluarga Roman memiliki ciri khas tersendiri yang muda dikenali. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan pada setiap garis di huruf – hurufnya. Semua huruf yang ada di bawah naungan kategori Roman memiliki ciri khas klasik, anggun, tegas, lemah gemulai dan feminim. Keluarga huruf Roman sudah ada sekitar abad 11 atau 12. Karena itu, huruf Roman merupakan salah satu kategori huruf yang paling tua. Jenis font yang ada di kategori huruf Roman antara lain Bodoni, Georgia, dan Times New Roman.
2. Egyptian
Huruf yang berada di bawah keluarga Egyptian memiliki ciri huruf seperti papan. Berbeda dengan kategori Roman yang memiliki tebal tipis di hurufnya, Egyptian memiliki ketebalan yang hampir sama di setiap hurufnya. Kesan yang ditimbulkan oleh jenis huruf Egyptianadalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Jenis font yang ada di kategori Egyptian adalah Rockwell dan Typo Slab – Serif.
3. Sans Serif
Huruf yang berada di bawah keluarga Sans Serif hampir mirip dengan huruf yang berada di bawah keluarga Roman, hanya saja jenis huruf ini tidak memiliki sirip di ujung. Ketebalan hurufnya pun tidak tebal tipis, melainkan solid. Kesan yang ditimbulkan jenis huruf ini adalah modern, kontemporer, dan efisien. Bisa dibilang huruf di kategori Sans Serif merupakan versi modern dari Roman. Jenis font yang ada di kategori Sans Serif adalah Arial, Century Gothic, Futura, Helvetica, Lucida Grande, Trebuchet MS, dan Verdana.
4. Script
Sama seperti namanya, huruf yang berada di bawah kategori ini memiliki rupa layaknya tuliksan tangan. Tetapi bukan huruf cetak ya. Seperti tulisan tangan sambung yang dibuat dengan pena, kuas, atau pensil tajam. Biasanya huruf di bawah kategori ini memiliki ciri khas miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan oleh kategori huruf ini adalah pribadi dan akrab. Jenis font yang ada di kategori ini adalah Freestyle Script dan French Script.
5. Miscellaneous
Huruf yang berada di kategori ini tidak memiliki ciri khas atau rupa yang spesifik seperti 4 kategori lainnya. Huruf yang berada di bawah kategori ini biasanya merupakan pengembangan dari bentuk – bentuk yang sudah ada, hanya ditambahkan hiasan, ornament atau garis – garis dekoratif. Jenis font yang ada di bawah kategori ini sangat banyak, antara lain Comic Sans MS, Joker, dan Magneto.
Konsep Prinsip Berfikir
Berikut adalah beberapa petunjuk untuk mendapatkan pemikiranmu :
Era yang berbeda : Bagaimana bisnis yang dilakukan pada generasi sebelumnya dalam industrmu? Apa jadinya jika kamu menjalani bisnis saat ini dengan menggunakan cara dulu?
Objek yang berbeda : Pikirkan dua benda yang sama sekali berbeda satu sama lain. Seperti apa jika keduanya berada pada objek yang sama? Kualitas apa yang akan kamu tetapkan masing-masing?
Pengalaman yang berbeda : Pertimbangkan dua hal sesuai pengalaman, satu hal yaitu energi dan yang lain santai. Bagaimana jika keduanya dijadikan satu?
Kombinasi ide tak ada habisnya, dan itulah apa yang membuatnya begitu menarik dan sangat membantumu untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan desain produk. Dan banyak hal yang mendorongmu untuk
Konsep Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah sebuah proses dimana suatu situasi diamati kemudian bila ditemukan ada masalah dibuat penyelesaiannya dengan cara menentukan masalah, mengurangi atau menghilangkan masalah atau mencegah masalah tersebut terjadi. Ada banyak urutan proses pemecahan masalah yang diajukan oleh para ahli, salah satunya seperti terlihat. Masalah yang berbeda membutuhkan penggunaan cara yang berbeda, bahkan mungkin urutan yang berbeda. Tahapan kritis dari proses pemecahan masalah adalah Pendefinisian Masalah. Apabila masalah tidak cukup jelas didefinisikan maka tahapan-tahapan berikut sulit untuk dijalankan. Bahkan apabila dipaksakan, kemungkinan besar penyelesaian yang tepat tidak akan diperoleh.
Secara umum proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
Memahami dan mendefinisikan masalah
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi awal dari seluruh proses pemecahan masalah. Tujuan pada bagian ini adalah memahami masalah dengan baik dan menghilangkan bagian-bagian yang dirasa kurang penting.
Membuat rencana untuk pemecahan masalah
Pada bagian ini ada dua kegiatan penting yaitu :
mencari berbagai cara penyelesaian yang mungkin diterapkan
membuat rencana pemecahan masalah
Penyelesaian suatu masalah biasanya tidak hanya satu tapi mungkin bisa beberapa macam. Sebagai ilustrasi, apabila kita berada di kota Surabaya dan ingin pergi ke Jakarta, maka banyak cara yang mungkin bisa dilakukan, misalnya kita bisa menempuh dengan angkutan darat, laut atau udara. Dengan angkutan darat kita bisa menggunakan kereta api, bus atau angkutan yang lain. Jalurnya pun kita bisa lewat jalur utara, tengah atau selatan. Jadi banyak sekali cara penyelesaian yang bisa kita kembangkan. Masing-masing mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dari sekian banyak penyelesaian ini kita harus memilih satu yang berdasarkan persyaratan tertentu merupakan cara yang paling baik untuk menyelesaikan permasalahan. Setelah terpilih, maka kita dapat membuat rencana kasar (outline) penyelesaian masalah dan membagi masalah dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Rencana kasar (outline) penyelesaian masalah hanya berisi tahapan-tahapan utama penyelesaian masalah.
Proses Desain Grafis
Dalam dunia Desain Grafis, orang yang merancang karya desain disebut desainer. Desainerlah yang membuat hasil karya desain menjadi indah, menarik dan menjual. Terkadang orang-orang umum yang tidak paham desain grafis mencoba untuk menilai sebuah hasil karya desain itu sendiri, tentunya dengan pandangan yang awam mengenai desain. Bahkan sebagian besar malah menganggap remeh dan murah hasil karya tersebut. Sebenarnya untuk menghasilkan karya yang bagus membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit serta melalui proses yang panjang. Disini saya akan menjabarkan bagaimana proses menghasilkan karya Desain grafis yang bagus tersebut sebagaimana tertulis dalam buku Hendi Hendratman yang berjudul “Computer Graphic Design”.
Langkah-langkahnya adalah :
Mencari Informasi Kebutuhan
Saat sebuah proyek desain dimulai, kita harus mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi menenai desain yang akan kita buat. Informasi itu bisa didapat dari klien atau sumber lain. Informasi yang dibutuhkan seperti:
Apa kebutuhan klien
Siapa target Audience contohnya lokasi mereka ada dimana, adatnya apa, agamanya, Bahasa, kebiasaan, usia berapa, pendidikannya apa, status ekonomi, gaya hidup, kepribadian dll
Produk apa yang akan dibuat
Apa pesan yang ingin disampaikan
Ukuran atau dimensinya
Filosofi
Pesaingnya siapa dll
Membuat Kerangka Kerja
Setelah selesai mengumpulkan informasi maka langkah selanjutnya adalah membuat kerangka kerja. Kerangka kerja yang dibuat adalah agenda tertulis mengenai langkah desain yang akan dilalui serta dilengkapi dengan tujuannya, ukuran media, kapan diselesaikan, anggaran biaya yang direncanakan dll. Hasil kerangka kerja ini biasanya dituangkan dalam Creative Brief.
Mencari Ide Kreatif
Kreatifitas adalah jiwa dalam seorang desainer. Terkadang ide kreatif ini tidak bisa muncul begitu saja setelah membuat kerangka kerja. Biasanya ide ini muncul dari kebiasaan-kebiasaan desainer dalam mencari ide. Langkah-langkah yang umum dilakukan desainer dalam mencari ide kreatif adalah:
Jalan-jalan/Survey
Biasanya desainner akan jalan-jalan ketempat yang disukai maupun ketempat yang berhubungan dengan karya yang dibuat. Ini berfungsi untuk merilekskan pikiran.
Brainstorming
Brainstorming adalah bertukar ide, ngobrol-ngobrol dengan klien, keluarga maupun teman-teman yang bisa diajak bertukar pikiran. Ide kreatif itu tidak tahu kapan dan dimana munculnya
Sketsa
Desainer akan menulis coretan-coretan di kerta untuk mencari ide, menggabungkan informasi yang telah dikumpulkan dengan pengalaman yang telah didapatkan
Membaca Buku
Membaca buku juga dapat untuk mencari ide kreatif, apakah itu buku mengenai desain, komik, novel ataupun buku lainnyya
Kebiasaan
Langkah ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan oleh desainer dalam mencari ide. Seperti ada yang memilih berlari-lari dipintai untuk mencari ide, ada yang menonton Film, belanja dan lain-lain
Olah Data
Olah data adalah mengumpulkan data atau menggabungkan data yang telah diperoleh, apakah data informatif maupun data estetis, apakah data informasi yang diperoleh maupun sketsa kasar, aplikasi yang digunakan, gambar yang telah dicari dll
Visualisasi
Visualisasi adalah memvisualkan seluruh data yang telah digabung tadi menjadi bagian-bagian karya desain yang akan dirancang.
Pemilihan Warna
Pemilihan warna adalah penggambaran informasi dalam bentuk ilustrasi warna seperti jika target desain ini adalah ABG maka warnanya haruslah yang mencolok, jika targetnya adalah Orang Tua maka warnanya haruslah warna gelap yang sesuai dengan mata orang tua. Warna Background juga disesuaikan dengan target audience .
Layouts
Layouts adalah menyusun dan menata data-data yang telah dikumpulkan. Tata letak tulisan dan gambar yang sesuai. Perhatian penting untuk layouts adalah proporsi harus sesuai, keseimbangan, focus desain yang harus ditentukan, irama dan kontras desain.
Finishing
Tahap ini adalah tahap penggunakan software grafis dalam merancang hasil karya desain grafis. Software yang biasa digunakan seperti Corel Draw, Adobe Ilustrator, Photoshop, Adobe Indesign, 3DMax, After Effects dll.
3 hal yang sangat menetukan hasil desain grafis yang bagus bahkan menakjubkan adalah konsep, teknik dan kreatifitas. Jika ingin menghasilkan karya yang menakjubkan makan desainer harus memiliki ketiga elemen ini
Teori / Konsep
Teori atau konsep adalah pengetahuan desainer mengenai desain grafis, biasanya ini dipelajari dalam jurusan DKV di Fakultas. Teori ini meliputi pengenalan warna dalam desain, penyesuaian warna dengan target audience, juga pemahaman typografi yaitu bentuk tulisan yang sesuai dengan karya yang bagus, tata letak yang cocok, prinsip desain dan lain-lain.
Teknik
Teknik adalah kemampuan desainer dalam mengoperasikan berbagai software digital dalam merancang desain grafis seperti Corel Draw, Adobe Ilustrator, Photoshop, Adobe Indesign, 3DMax, After Effects dll.
Kreatifitas
Kreatifitas adalah jiwa dalam desainer. Desainer yang kreatif dapat dengan cepat menyelesaikan hasil karya yang diinginkan. Proses kreatif adalah proses dimana audience dapat melihat keindahan dalam sebuah karya.
Referensi
https://www.bitebrands.co/2013/11/prinsip-prinsip-desain-grafis.html?m=1
http://kharisgun.blogspot.com/2013/02/prisip-prinsip-desain-grafis.html#ixzz0eOs7QurS
Sumber : Ebook Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1 Karya Aunur R.Mulyanto
Comments
Post a Comment